Selasa, 29 September 2015

Menjadi Pengangguran itu seperti Raja tak memiliki wibawa

Memang benar rasanya menganggur itu tidak enak, seperti tidak ada harga dirinya, dan tidak memiliki wibawa sama sekali, bayangkan setiap hari kerjanya Cuma main saja, kluntang klantung tidak jelas sana sini, dan jadi bahan omongan bagi tetangga, karena yang di kerjakan setiap hari Cuma nongkrong dan foya-foya hidup menjadi tidak teratur dan mengandalkan kehidupan orang lain dan pada akhirnya di benci banyak orang serta di jauhi para sahabat atau sanak saudara.


Hal itu saya alami satu bulan yang lalu, saya pernah bekerja di salah satu perusahaan kecil di Jakarta, tetapi beberapa bulan kemudian saya memutuskan untuk berhenti dan bermaksud untuk pulang kampung saja karena saya bepikir lebih baik mencari rezeki di Daerah sendiri.

Faktanya, segala sesuatu yang saya rencanakan tidak semulus dengan apa yang di bayangkan, sesampainya di kampung halaman, saya malah susah untuk mencari kerjaan, sebenarnya kalau di anggap cari kerja itu susah si tidak, namun banyak pekerjaan yang saya tolak, karena pada waktu itu saya orangnya pilih-pilih, biasanya saya paling sensi dengan masalah gaji yang tidak cocok atau masalah jam kerja yang selalu tidak masuk akal melampaui batas kewajaran, tapi itu pendapat saya lho, tidak juga kalau pendapat teman-teman yang lain bagaimana, itu kan hak kita masing-masing, ya saya maklumi karena di Kota ini, penadapatan dari seorang wiraswasta masih tergolong kecil jadi hanya mampu memberikan gaji sesuai omset yang di dapatnya.

Saya tidak lekas puus asa, setiap hari saya mencari lowongan kerja di Social Media Facebook, sesekali saya juga mencari lowongan kerja di Google juga, barangkali beruntung siapa tahu ada lowongan kerja yang cocok, sampai akhirnya sampai genap satu bulan saya tidak bekerja dan itu membuat saya semakin galau uring-uringan ora genah sama sekali, lebih dari 20 Grub lowongan kerja di facebook saya ublek-ublek guna mencari sumber informasi untuk mencari sesuap nasi dan akhirnya Nihil.

Terkadang saya juga melamun sejenak, apa dosa saya yang menyebabkan saya sulit mencari kerja, apakah saya kurang ganteng atau ijasah saya kurang tinggi, setelah saya telusuri bukan karena ijasah atau tampang saya, melainkan karena rasa syukur yang sangat dangkal dalam hati saya, Tuhan telah menghukum saya karena telah kufur Nikmat, padahal banyak sekali pekerjaan tapi karena saya terlalu pilih-pilih pada akhirnya pekerjaanlah yang memilih-milih saya, mulai hari itu juga saya sering Istighfar dan mencurahkan rasa syukur atas apa yang saya dapatkan, untuk para sahabat tercinta mari kita cintai apapun profesi yang kita punya. Masih banyak orang yang mengaggur di luar sana yang sibuk mencari pekerjaan namun tidak kunjung mendapatkan pekerjaan yang di inginkan,bahkan saya sering mendengar dari teman saya ada beberapa lowongan kerja yang syarat masuknya wajib membayar dengan uang tunai, belum tentu juga itu langsung di terima kerja, begitu sulitnya mencari kerja hingga banyak orang pula yang memilih jalan pintas agar menjadi cepat kaya, seperti mencopet, menipu, memeras, merampok,ritual babi ngepet atau judi yang pada dasarnya sama Bang Haji Rhoma Irama sudah di larang yang tersyair dalam lagunya. Dari pada semakin menjadi-jadi bukankah lebih baik mempertahankan pekerjaan sudah ada yang sedang kita jalani saja walaupun itu pahit, yang namanya kerja harus gimana lagi, pasti ada enaknya dan juga tidak ada enaknya, tergantung kalau temen-temen ingin pindah kerja di bidang yang lain asalkan tidak mengaggur, untuk temen-temen bagaimana?? Masih memiliki semangat bekerja bukan ?? 

Bagikan ke

Facebook Google+ Twitter Digg

Silahkan Baca Yang Lain

Tidak ada komentar: