Selasa, 27 Oktober 2015

Jangan Su'udzon terlebih dahulu terhadap wanita yang pulang larut malam

Terkadang salah satu sikap alamiah yang sering muncul pada manusia adalah kepo alias ingin tahu seputar privasi atau kegiatan yang di lakukan orang lain terlebih orang itu terlihat menonjol, bukan menonjol itunya ( tolong jangan berfikir macam-macam ) melainkan biasanya menonjol dari segi keadaan sosialnya, sedangkan yang sedang bicarakan ini adalah tentang seorang wanita, perlu kalian ketahui banyak sekali di luar sana dengan wanita yang memiliki karakter yang berbeda beda, sama halnya seperti pria yang memiliki karakter yang berbeda beda, namun menurut saya wanita lebih mudah menjadi pusat perhatian ketimbang pria, contoh saja pria pulang larut malam itu merupakan hal biasa di lingkungan dia tinggal, berbeda dengan wanita jika pulang agak sore sedikit sudah menjadi omongan dan di cap sana sini seakan seperti menghakimi sendiri, akan tetapi sebenarnya kita harus menyadari dan melek, sebelum menilai orang kita harus teliti dulu sebelum berucap dan bertindak, kalau kita sukur jeplak jatuhnya akan su udzon, padahal belum tentu hal yang kita duga 100% benar, contohnya ada seorang wanita pulang pagi padahal memang jadwalnya kerja mendapatkan jam-jam yang memang sudah larut malam seperti kerja di minimarket, waiters di rumah makan atau pekerja kantoran yang kebetulan mendapatkan lemburan. 


Para sidang pembaca sekalian bukankah ini hal tidak adil jika kita langsung memberi label wanita tidak baik pasti ada alasan utama yang mendalanginya bukan, tidak jarang loh ibu-ibu muda yang (maaf) menjanda sehingga harus mengorbankan waktu istirahatnya untuk bekerja demi buah hati mereka atau juga seorang anak yang berbakti ingin membahagiakan orang tua sehingga dia mau bekerja pulang malam asalkan mereka semua yakin bahwa itu semua masih dalam kategori di ridhoi dalam agama, lalu kenapa kita tidak berfikir positif dulu saja, asalkan kalian ketahui wanita seperti itulah yang baik dan mengerti situasi dan kondisi, jika teman-teman memiliki istri seperti mereka sudah sepatutnya kalian dengan bangga untuk menggantikan posisi mereka dalam membantu mencari nafkah, ya saya juga tahu kok bahwa ada juga wanita yang (maaf) kategori nakal sehingga perlu di bimbing menuju yang lebih baik bukanya malah di jauhi, itu akan menimbulkan kekecewaan sosial yang mendalam bagi wanita tersebut, jadi berusahalah perhatian tapi bukan kepo karena kepo itu akan merusak citramu sendiri di hadapan orang lain


Akhirnya selsesai juga postinagan saya, seperti biasa, yang ingin berkomentar saya persilahkan, tidak saya suruh bayar kok alias gratis, kecuali kalau ketemu di jalan jangan lupa onde-onde angetnya, mungkin ada beberapa kata yang menyinggung beberapa pihak saya mohon maaf karena saya menulis ini menurut apa yang saya lihat dan saya dengar tanpa ada unsur menindas atau membela siapapun, terimakasih sudah mampir.

Bagikan ke

Facebook Google+ Twitter Digg

Silahkan Baca Yang Lain

Tidak ada komentar: